Jumat, 19 Agustus 2011

tentang asean scholarship

Karena pendaftaran ASEAN Scholarship sudah dibuka lagi, biarlah saya berbagi cerita mengenai ASEAN Scholarship. Siapa tahu berguna. Biarpun saya nggak yakin bakal ada yang mau baca, sih. Saya juga nggak yakin ini bakal berguna. Soalnya yang nulis juga nggak berguna (?) dan sudah agak lupa tahun lalu saya ngapain aja. Maklum, sudah tua. Kalau mau sumber yang lebih bisa dipercaya, liat saja ini dan ini dan ini.

Eniwei, ASEAN Scholarship adalah beasiswa dari Kementerian Pendidikan Singapura (Ministry of Education alias MoE) untuk penduduk negara-negara anggota ASEAN. Untuk Indonesia, lowongan ASEAN Scholarship dibuka untuk mereka yang sudah menjalani UN SMP. Beasiswanya sendiri untuk tingkat Secondary 3-Junior College 2, yang berarti setingkat kelas 9-12, dan juga berarti penerima beasiswanya harus turun ke kelas 9 (tapi nggak papa, worth it kok.). Selengkapnya baca saja di web-nya MoE.

Jadi, tahap pertamanya adalah seleksi berkas. Nggak ribet-ribet amat, kok. Cukup ke sini, terus register. Habis itu isi form. Saya agak lupa isi form-nya (maklum, udah tua sih [?]). Kalau nggak salah ada data pribadi, data orang tua, data sekolah, kegiatan ko-kurikuler, prestasi akademis dan non-akademis, dan hasil UN. Saya nggak tahu batas aman NEM buat ASEAN Scholarship. Tapi seinget saya sih temen saya yang NEM-nya 35 koma sekian masih bisa lolos ke tahap tertulis. Mungkin 35 ke atas aman lah. Jangan lupa, prestasi di luar UN juga diperhitungkan.

Kalian juga harus pilih tempat seleksi. Pilihannya kalau gak salah ada Jakarta, Surabaya, Medan, dan Singapura. Karena kemungkinan besar tempat tes hanya bakal ada di Jakarta dan Surabaya, yang tidak tinggal di dua tempat ini harap siap-siap. Nggak ada pengorbanan, nggak ada hasil. Dulu anak yang baris di depan saya datang dari Palangkaraya, lho.

Setelah selesai, kalian bakal dapet nomor pendaftaran. Setelah itu kalian harus kirim berkas yang isinya… apa aja ya? Kalau nggak salah sih fotokopi identitas (kartu pelajar/akta kelahiran/paspor), SKHUN, terus lainnya lupa (sekali lagi, maklum udah tua). Oh iya, dokumen yang dikirim itu harus diterjemahkan dulu ke bahasa Inggris. Terjemahin sendiri juga gak papa, saya dulu nerjemahin sendiri dan saya dapet. Soalnya dikirimnya ke Singapura. Nanti dikasih tahu alamatnya. Jangan lupa mencantumkan nomor pendaftaran yang benar pada amplop.

BTW, angka di nomor pendaftaran itu kayaknya mengindikasikan kalian pendaftar ke berapa. Saya sih dulu pendaftar ke-1243 (inget karena nomornya cantik). Temen saya yang daftar sekitar seminggu setelah saya dapat nomor 1300-an.

Okay, I digress. Back to topic. Anyway, setelah kirim berkas, tinggal duduk santai ongkang-ongkang kaki sambil menunggu pengumuman. (Sebenernya nggak santai juga sih. Kan harus SMA juga. Nanti tahu-tahu suratnya dateng aja ketika kalian sudah lupa kalian daftar. Kasus saya sih begitu.) Kalau lolos bakal dapet e-mail dari MoE sekitar bulan Agustus. Tenang aja, e-mailnya sahih. Selain e-mail kalian juga bakal dapat surat kok. Dalam suratnya bakal dikasih tahu kapan tes tertulis dan tempat di mana, sekalian sama index number buat tesnya (beda sama nomor pendaftaran, ya). Kalau nggak lolos? Ya nggak dapet e-mail dan surat, lah. Kayaknya sih mereka tiap tahun pakai tempat yang sama. Saya dulu di Hotel Mulia Jakarta.

Lolos tahap 1, masih ada tahap 2. Nah, tahap ini paling mengerikan karena membabat habis banyak peserta (halah). Ada tiga macam tes yang harus kalian jalani: Matematika, Bahasa Inggris, dan General Ability Test (GAT). Tergantung index number kalian, kalian bisa aja dapet matik-GAT-enggres atau GAT-matik-enggres, atau terserah panitianya mau membagi kayak gimana. Materi tesnya kayak materi Secondary 1-2 (atau 3? Saya nggak begitu tahu) di Singapura, alias setara SMP.

Untuk tesnya harus memakai tempat pensil transparan. Coba pakai tempat pensil dari paket ujian F**er Cas***l. Pakai plastik makanan juga boleh. Atau kalau nggak mau repot mikir, cukup bawa bolpoin dua, pensil 2B dua, dan penghapus satu. Saya lupa dulu boleh pakai tip-ex atau nggak, tapi karena di O-Level nggak boleh pakai correction tape, mending nggak usah pakai. Kalau salah ya coret aja. Lagipula tip-ex itu agak buang-buang waktu.

Protip gak penting: lebih baik kencing dulu sebelum tes, soalnya selama tes gak boleh keluar ruangan dan AC-nya dingin banget! DINGIN BANGET, lebih dingin dari yang bakal kalian bayangkan bahkan walaupun udah diwanti-wanti di surat pemberitahuan (wow, kalimatnya berima! Oke, abaikan.), jadi lebih baik pakai pakaian hangat dan jaket tebel. Yang cewek, jangan pakai rok. Saya aja udah pake kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki panjang, sepatu kets, sama jaket yang lumayan tebel, tapi lantaran tangan sama muka terekspos ya saya kedinginan dan jadi kebelet pipis sepanjang nunggu kertas Matematika dikumpulin. Kalau perlu pakai sepatu bot, celana wol, jaket musim dingin, syal, sama balaclava sekalian! Oke, ini lebay. Abaikan.

Terus, di meja tempat tes bakal ada stiker index number ditempel di pojokan. Jadi silahkan cari tempat duduk Anda sendiri. Untuk GAT gak terlalu repot, tapi buat Math yang tesnya kemungkinan besar bakalan di hall gede yang mejanya ada berpuluh-puluh deret, siap-siap aja nyari. :p

Kembali ke topik. Dulu tes pertama saya Matematika. Materinya materi SMP, tapi soalnya udah bener-bener tipe pengembangan, gak cukup tahu dasarnya doang. Materinya kalo gak salah ada aljabar, persamaan garis, geometri, bangun ruang, sudut, persamaan kuadrat, eksponen, akar, statistik, grafik, barisan. Ada 33 soal, semuanya esai, dan dalam bahasa Inggris (ya iyalah), ada terjemahannya, tapi itu sebenernya terjemahan Inggris-Melayu. -_-

Kalau dipikir-pikir sih sebenernya soalnya nggak susah banget, susah doang. Cuma, lantaran saya bego ya jadinya susah banget. Tapi, kalau menurut teman-teman saya yang juga menerima ASEAN Scholarship, mereka juga nggak bisa ngerjain soalnya kok. Semuanya nggak selesai. Tapi bukan berarti bisa ngeremehin tes ini, ya.

Waktu mengerjakan dua jam. Setelah itu kertas-kertas dikumpulin. Berdasarkan pengalaman, lebih baik kalian antisipasi kemungkinan menunggu pengumpulan kertas yang rasanya bisa berabad-abad (lantaran waktu itu cuma ada dua orang ngumpulin satu-satu kertasnya dua ratusan anak) sambil menahan HIV, hasrat ingin vivis (jayus, abaikan). Berdasarkan pengalaman juga, setelah tes bukannya langsung dibolehin keluar, tapi digiring ke koridor depan ruangan-ruangan tes GAT. Jadi, selamat menahan kencing sampai selesai absen. Setelah absen, baru dibolehin ke toilet. Habis ke toilet, kembali ke barisan, cek kehadiran dan dikasih instruksi buat GAT, terus disuruh masuk ke tempat tes GAT yang beda-beda per kelasnya. Satu meja duduk berdua kayak waktu Math Test.

Biarpun namanya General Ability Test, sama sekali gak ada hubungannya sama pengetahuan umum, lebih mirip tes IQ malah. Katanya sih tes GAT itu buat ngukur seberapa cepat kita bisa beradaptasi sama lingkungan baru. Soalnya berupa pola gambar dan kita harus memilih gambar yang tepat buat melengkapi pola tersebut dari enam opsi jawaban. Ada 48 soal yang harus dikerjakan dalam 20 menit. Awalnya gampang, tapi makin lama makin menjebak. Kalo mau nyari contoh soalnya, google aja Raven's Progressive Matrices atau Raven's Test, pada dasarnya tes GAT itu kurang lebih sama dengan Raven's kok. Ini contohnya. Atau coba tes IQ ini, sama kok bentuknya.

Lembar jawab tes GAT itu semacam LJK, ngisinya juga pake pensil 2B. Jadi lebih baik bawa clipboard, lagian di tes kali ini dibolehin pakai clipboard (buat Matematika sama bahasa Inggris gak boleh, seingat saya) dan mejanya gak memungkinkan dijadiin alas karena tekstur taplaknya yang nggak rata. LJK-nya gak diarsir dan gak ada lingkaran-lingkaran kecil kayak LJK buat UN, tapi bentuk bidangnya persegi panjang yang ujungnya rada mbulet, dan opsi yang kita pilih harus dicoret pas di tengahnya. Anggap aja mengerjakan latihan UN yang LJK dan soalnya dimodifikasi.

Habis GAT, ngambil barang-barang, keluar, baris lagi, terus digiring ke tempat briefing. Briefingnya rada gaje, cuma ngeliat presentasi PowerPoint tentang ASEAN Scholarship dan video tentang kehidupan di Singapura. Dibagiin juga angket di kertas warna pink, yang isinya kurang lebih minta feedback dari para peserta tes.

Setelah itu makan siang, cuma ada waktu satu jam. Mending kalau dianterin ortu atau siapa gitu minta dibawain makan dari sebelumnya aja. Kalau nggak bawa bekal. Atau makan di tempatnya, yang berarti harus bayar mahal buat makanan hotel bintang 5. Padahal ravioli restoran hotel bintang 5 tidak lebih enak daripada buatan ibu saya. Oke, abaikan.

Setelah makan siang adalah English. English Test diadakan serentak untuk semua peserta. Tes kali ini dua jam. Sembilan puluh menit pertama untuk Paper 1, yang isinya 52 soal. Soalnya meliputi melengkapi kata dalam paragraf, mencari kata yang tepat untuk digunakan dalam suatu kalimat, mencari kesalahan pada kalimat, menjawab pertanyaan dari bacaan, dan mencari padanan kata. Ada comprehension (kepahaman) juga. Ada bacaan, terus kita harus menjawab soal dari bacaan tadi. Mirip soal bahasa Indonesia gitu. Materinya memang materi SMP, tapi jangan dikira gampang. Vocab-nya susah, bro. You'll have to depend on either a good command of language or luck, and most likely you'll have to rely on the latter. Yup, faktor keberuntungan memang sangat berperan besar dalam situasi seperti ini. Dan karena nggak ada patokan khusus mengenai vocab yang bakal keluar, mending kalian siap-siap aja mulai baca bacaan dengan level vokabulari yang sudah agak mendewa.

Setengah jam berikutnya untuk Paper 2. Kalian bakal diberi pilihan dua soa , dan dari salah satu soal itu kalian harus membuat esai tiga ratus kata. Lebih baik jangan kurang dan jangan lebih kalau mau aman. Waktu saya tes, soal pertama adalah "Write about your ideal school" dan soal kedua "Write about an occasion when you were betrayed by a friend". Nah, Paper 2 ini penting, karena dari gaya penulisan kalian akan terlihat kalian orang seperti apa (halah). Kalau Matematika kalian nggak begitu bagus, kalian nggak punya pilihan selain bertaruh pada Paper 2. Kalian harus bisa menulis esai yang unik dan nggak monoton, tapi juga nggak ngelantur.

Setelah English, selesai. Stiker index number di pojok meja boleh dicabut buat suvenir. Silahkan menunggu pengumuman yang baru bakal keluar sekitar pertengahan September! Ongkang-ongkang kaki lagi sebulan. Dan sebaiknya saya akhiri dulu di sini. Tahap ketiga alias wawancara menyusul di entri selanjutnya... kalau saya nggak males nulis, ya.

*muncul tulisan To Be Continued gede di layar belakang*

31 komentar:

  1. akirnyaaaa ada juga yang menbagi pengalaman beasiswa untuk singapur. trims ya kak, saya sudah lama mencari2 ini, soalnya beberapa bulan lagi tesnya akan muncul untuk 2012-2013. kak, kalau kakak masih ingat, coba contohkan soal soal apa saja di test nya plizz? pasti kakak jarang buka blgnya lagi soalnya di situ benar2 sibuk ya? trus kakak ada ga FB atau TWitter nya??? saya cari2 nama asli kakak nggak ada, plizz kalau ada saya mau kontak dengan kakak biar nambah2 pengalaman. trus sebelum sekolah di singapur, kakak sekolah mana?( yang SMP ) sori mau nanya, tapi kakak sebenarnya 'pintar' atau 'nggak pintar' soalnya kakak bilang kak Rin yang bego, padahal bisa lulus tesnya!! (muantab) BTW I know how much you feel of homelessness of staying in singapore. It's very longing !! (even though I haven't taken the test yet) anyway good luck ya kak, sekolah disana! (aduhh panjang banget komen nyaaa)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Fattah :)

      Maaf, saya sudah lupa soal tesnya. Tapi mungkin kamu bisa lihat contohnya di situs-situs ini?
      http://elemaths.com/ExamPapers.htm
      http://www.freeexampapers.com/past_papers.php?l=Past_Papers%2FSingapore+Secondary+Exams%2FSecondary+2%2FMaths/

      Kalau mau lihat silabus Matematika untuk Secondary School di Singapura, boleh download di sini: http://www.moe.gov.sg/education/syllabuses/sciences/files/maths-secondary.pdf

      Maaf, saya nggak bisa membagi FB dan Twitter saya. Maaf banget, tapi kalau mau kontak pakai blog ini saja. :)

      Hahaha, saya nggak pintar-pintar amat kok, beneran. XD SMP saya? Nggak penting, cuma sekolah terpencil, haha. Asal sekolah kamu dari mana nggak penting kok. Terima kasih supportnya dan semoga sukses buat ASEAN Scholarship! :D

      Hapus
  2. btw ini ada info juga tentang asean scholarship
    http://binaizza.wordpress.com/2009/10/02/asean-scholarship-selection-test-y2010-seri-2/

    BalasHapus
  3. Nggelindiiiiing~ #ahem

    A-akhirnya ... Q_Q Makasih banyak, kau telah memberiku ilham, aih. u_u Lanjutannya jangan lama-lama yuks. ._.v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama /o/ emmm gak tahu ya. Lagi sibuk nih. u___u /pret

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kosongin aja gak papa. saya dulu juga gitu kok.

      Hapus
  5. Selama d singapore tinggal di asrama? Bersama-sama dgn penerima scholarship lainnya?

    BalasHapus
  6. tahun depan masih ada ASEAN scholarship buat Indonesia nggak ?
    makasih :) x

    BalasHapus
  7. ada beasiswa untuk kuliah di singapura gk? di perhotelan. saya pusing nih mencarinya

    BalasHapus
  8. Kira2 brp peserta yg mendptkan asean scholarship?

    BalasHapus
  9. Perbedaan level o dengan yang lain apa saja ya? termiakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  10. maaf kak,saya mau nanya, saya ikut AY2016, tapi saya masih bingung. Kalo misalnya udah dapet beasiswanya,terus nilainya pas disana jelek,beasiswa yang udah didapet bisa dicabut alias dibatalin gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tp sblmnya ad warning dan ortunya dipanggil ke sgp

      Hapus
  11. Kak,kalo mau daftar kan dokumennya harus ada terjemahan bahasa inggris nya, kaka dulu nerjemahinya gimana/dimana ka???
    Soalnya aku juga deket sama jogja
    Makasih sebelumnya

    BalasHapus
  12. Yess... terima kasih banyak atas informasi dan pengalamannya sangat bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
  13. Kak,mayoritas agama disana apa?Kalau pake jilbab gk apa-apa kan?

    BalasHapus
  14. Kak,mayoritas agama disana apa?Kalau pake jilbab gk apa-apa kan?

    BalasHapus
  15. hai salam kenal. saya ingin bertanya mengenai biaya sekolah disana. apakah orangtua harus mengisi rekening giro terlebih dahulu atau setelah diterima kita langsung dapat full beasiswa? terimakasih

    BalasHapus
  16. ka mau nanya nih, kalau disana pakai hijab apa gapapa? jadi poin minus gak yah.. soalnya liat sekolah singapore banyak yg gaboleh pakai hijab.. your answer means a lot to me thankss

    BalasHapus
  17. ada yang udah daftar tahun ini belum?

    BalasHapus
  18. saya mau nanya,kan saya lagi register kan trs disuru ngisi "upload passport size photo" itu maksudnya apaa ya?


    tolong bantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu bisa di resize. coba aja cari di google cara resize foto

      Hapus
  19. kak rata rata peserta yang Lolos berapa aja

    BalasHapus